aDA aPa dengan Tarikh 26


"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berAKAL" - Al-Imran 190

Bencana Tahun 1500-2000:
26 Jan 1531 gempa bumi di Lisbon, Portugal, 30.000 orang tewas
26 Jan 1700 gempa di Laut Pasifik, dari Vancouver Island, Southwest Canada off British Columbia hingga Northern California, Pacific Northwest,USA. Dikenal sebagai megathrust earthquake.
26 Jul 1805 gempa bumi di Naples, Calabria, Italy, 26.000 orang tewas
26 Aug 1883 Gunung Krakatau meletus, 36.000 orang diperkirakan tewas
26 Dec 1861 gempa bumi di Egion, Yunani
26 Mar 1872 gempa bumi di Owens Valley, USA
26 Aug 1896 gempa bumi di Skeid, Land, Islandia
26 Nov 1902 gempa bumi di Bohemia, sekarang Czech Republic
26 Nov 1930 gempa bumi di Izu
26 Sep 1932 gempa bumi di Ierissos, Yunani
26 Dec 1932 gempa bumi di Kansu, Cina, 70.000 orang tewas
26 Okt 1935 gempa bumi di Colombia
26 Dec 1939 gempa bumi di Erzincan, Turki, 41.000 orang tewas
26 Nov 1943 gempa di Tosya Ladik, Turki
26 Dec 1949 gempa bumi di Imaichi, Jepun
26 Mei 1957 gempa di Bolu Abant, Turki
26 Mar 1963, gempa bumi di Wakasa Bay, Jepang
26 Jul 1963 gempa bumi di Skopje, Yugoslavia, 1.000 orang tewas
26 Mei 1964 gempa bumi di S. Sandwich Island
26 Jul 1967 gempa bumi di Pulumur, Turki
26 Sep 1970 gempa bumi di Bahia Solano, Colombia
26 Jul 1971 gempa bumi di Solomon Island
26 Apr 1972 gempa bumi di Ezine, Turki
26 Mei 1975 gempa bumi di N. Atlantic
26 Mar 1977 gempa bumi di Palu, Turki
26 Dec 1979 gempa bumi di Carlisle, Inggris
26 Apr 1981 gempa bumi di Westmorland, USA
26 Mei 1983 gempa bumi di Nihonkai, Chubu, Jepang
26 Jan 1985 gempa bumi di Mendoza, Argentina
26 Jan 1986 gempa bumi di Tres Pinos, USA
26 Apr 1992 gempa bumi di Cape Mendocino, California, USA
26 Okt 1997 gempa bumi di Italia

Tahun 2000 - kini
Tsunami di Aceh tanggal 26 Desember'04,
Gempa Jogja 26 Mei 2006,
Tasik gempa 26 Jun 2010,
Tsunami Mentawai 26 Oktober 2010,
Merapi Meletus 26 Oktober 2010.

Ada apa dengan 26.? Trnyata..dlm alquran, jus 26 surat asy-syu'ara yg didalamnya pngertian tntg azab Allah... Subhanallah

credit to : Tazkiyah An-Nufus facebook



Cara Tidur RASULULLAH (SAW)

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al-Ahzab; 33 : 21).
Segala sesuatu yang dicontohkan atau disuruh oleh Rasulullah SAW pasti mempunyai manfaat dan kebaikan yang banyak. Karena sesuai dengan kedudukan beliau sebagai uswatun hasanah, tidaklah beliau berbuat atau berbicara melainkan atas petunjuk dan bimbingan Allah, bukan karena nafsu ataupun keinginannya sendiri.

Salah suatu kebiasaan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang mudah2an tidak sulit untuk kita tiru adalah, adalah beliau senantiasa tidur dalam keadaan suci. Artinya, Rasulullah selalu berwudhuk sebelum tidur. Hal ini diungkapkan dalam hadis shahih dari Bukhari sbb.:
Dari Al-Bara’ bin Azib ra, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Apabila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhuklah sebagaimana engkau wudhuk untuk shalat. Kemudian tidurlah diatas bahumu sebelah kanan”.
Kalau begitu apakah gerangan manfaatnya atau fadhilah berwudhuk sebelum tidur? Hikmahnya dapat diketahui dari hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ibnu As-Sunni:
“Barangsiapa yang pergi ke tempat tidurnya dalam keadaan suci seraya mengingat Allah SWT sampai dia tertidur (dikalahkan oleh kantuknya), maka tidak terlewatkan sesaat pun sepanjang malam, jika dia meminta kebaikan dunia dan akhirat kepada Allah, melainkan pasti akan diberi”.
Kebiasaan tidur Rasulullah SAW tersebut diikuti pula oleh kebiasaan lainnya yaitu membaca Al-mu’awwidzatain dan meniupkannya ketelapak tangan beliau, lalu diusapkan keseluruh tubuh. Hal ini berdasarkan hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
“Dari Aisyah ra, ia berkata, Sesungguhnya Rasulullah saw, apabila ia berada di tempat tidurnya, ditiupnya dengan mulutnya kedua tangannya dan dibacanya al-mu’awwidzatain, dan diusapnya badannya dengan kedua tangannya itu”.
Hadis lainnya berkenaan dengan ini adalah sbb.:
“Sesungguhnya Nabi saw, apabila menempati tempat tidurnya pada tiap malam, ia himpunkan kedua telapak tangannya, kemudian ia tiup dengan mulutnya, maka ia baca pada keduanya (surat-surat) Qulhuwallaahuahad, Qula’uudzubirabbilfalaq dan Qula’uudzu- birabbinnaas. Kemudian ia sapukan kedua telapak tangannya itu keseluruh badan sebatas kemampuannya, dimulai dari kepala, muka dan bagian badannya sebelah muka. Ia lakukan sebanyak tiga kali.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Masih ada berbagai macam zikir dan doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw yang pantas untuk kita lakukan sewaktu akan tidur. Semuanya itu adalah untuk kebaikan umatnya. Namun apa yang disampaikan pada kesempatan ini cukup sederhana dan mudah-mudahan tidak berat untuk diteladani. Semoga kita diberi kemudahan oleh Allah SWT untuk senantiasa mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Untuk mengakhiri taklim singkat ini, agar kita sama sama termotivasi mengikuti sunnah Nabi dalam hal tidur, marilah kita simak maksud dua hadis berikut ini:
“Sesungguhnya apabila seseorang hendak tidur bersainglah malaikat dan syetan. Malaikat berdoa ”Ya Allah akhiri orang ini dengan kebaikan”. Sedangkan syetan berkata ”Akhiri orang ini dengan kejahatan”. Maka jika ia tadinya berzikir kepada Allah Ta’ala kemudian tidur, bermalamlah malaikat menjaganya” (Riwayat Ibnus Sunni).
Dari Ibnu ’Umar, berkata: Rasulullah SAW telah bersabda:
“Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci, maka malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun, niscaya malaikat itu akan berucap ’Allahummaghfirli ’abdika fulani, fainnahu bata thahiran (Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan, karena ia tidur dimalam hari dalam keadaan suci)” (Riwayat Ibnu Hiban).
Semoga kita senantiasa memperoleh petunjuk dan pertolongan Allah SWT untuk dapat meniru kebiasaan Rasulullah SAW. Aamiin
Sumber:
1. Abduh Zulfidar Akaha; ”160 Kebiasaan Nabi SAW”
2. Imam An-Nawawi; ”Al-Adzkar”
3. Imam Hafiz Zakiuddin Abdul Azim; “At-targhib Wat-tarhib Minal ahaditsisy Syarif (Terjemahan Drs. M. Thalib “Pedoman Bertakarrub kepada Allah”)




KISAH NABI UZAIR a.s. dan Keldainya


sekadar hiasan
"Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: 'Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?', maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. 

Allah bertanya: 'Berapa lama kamu tinggal di sini ?' Ia menjawab: 'Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.' Allah berfirman: 'Sebenarnya kamu tinggal di sini selama seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum berubah; dan lihatlah kepada keledaimu itu (yang telah menjadi tulang-belulang): 

Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang- belulang keldai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.' Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata: 'Saya yakin bahawa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.'" (QS. al-Baqarah: 259)

credit to : http://harmoni-my.org/arkib/kisahnabi/kisahnabiuzairas.htm



Kisah Nabi Musa dan `BURUNG - SALWA'

Bani Israil pun mengembara di padang tandus--Padang Tih itu--sebagai akibat kesombongan mereka. Tapi karena kasih sayang ALLAH, berkat dari adanya para rasul dan orang-orang shalih di antara mereka, bantuan ALLAH pun senantiasa tercurah. Ketika mereka kehausan, ALLAH mewahyukan pada Nabi Musa untuk memukul batuan dan terpancarlah dua belas mata air untuk tiap suku Bani Israil. Mereka pun minum di situ.
Ketika mereka lapar, mereka meminta pada Nabi Musa agar ALLAH menganugerahkan makanan. Maka ALLAH pun mengirimkan Manna dan Salwa.
Manna adalah sejenis makanan berwarna putih yang manis seperti madu. Ketika Bani Israil bangun pagi hari, mereka mendapati Manna sudah menempel di pepohonan dan batuan. Mereka tinggal mengambilnya. Cuma-cuma. Barang siapa mengambil lebih dari keperluan, Manna itu akan cepat membusuk.
Salwa adalah burung-burung jinak sejenis burung puyuh yang sangat jinak. Salwa selalu datang ke kemah-kemah Bani Israil pada siang hari menjelang sore. Daging Salwa itu sangat gurih dan mudah ditangkap. Tiap sore burung Salwa yang turun mencapai ribuan ekor sehingga Bani Israil tidak pernah merasakan kelaparan.
Beberapa lama kemudian, sebagian Bani Israil merasa bosan pada pemberian Tuhan itu. Mereka meminta Nabi Musa agar memohon pada Tuhan supaya Tuhan menurunkan sayur-sayuran dan kacang-kacangan. Nabi Musa marah dan heran, mengapa mereka sanggup mengganti nikmat Tuhan itu dengan barang-barang yang nilainya rendah. Beliau pun menegur umatnya dengan keras.



10 haiwan yang dijamin masuk syurga

IMAM Muqatil berkata: Dari bangsa hewan juga ada yang masuk surga, jumlahnya ada 10:


1.Untanya Nabi Saleh
“Coba kamu keluarkan seekor unta dari batu besar itu,” kata salah seorang kaum Tsamud sambil menunjuk ke arah sebuah batu besar sambil tersenyum sinis. Mereka juga telah menerangkan sifat-sifat unta yang dikehendaki.
Kaum Tsamud cukup yakin bahawa Nabi Saleh tidak mampu memenuhi permintaan mereka itu. Sebaliknya Nabi Saleh menjawab dengan tenang.
“Baiklah, sekiranya aku dapat memenuhi permintaan kamu itu, adakah kamu akan beriman kepada Allah dan menerima ajaranku? Adakah kamu akan mengaku bahawa aku adalah utusan Allah?”
“Baiklah, kami akan beriman kepada Allah dan akan menerima segala ajaran kamu,” jawab mereka.
Setelah satu persetujuan dimeterai, maka Nabi Saleh telah menunaikan solat. Baginda memohon kepada Allah agar mengkabulkan permintaannya seperti yang dituntut oleh kaum Tsamud. Baginda juga berdoa semoga kaum itu akan kembali ke jalan yang benar selepas melihat bukti tersebut.
Allah Maha Berkuasa. Dengan sekelip mata sahaja Allah telah mengkabulkan doa Nabi Saleh. Batu besar tadi telah merekah dan terbelah. Lalu keluarlah seekor unta betina yang besar. Unta itu mempunyai semua sifat yang disebutkan oleh kaum Tsamud.
Maka, tercenganglah semua kaum Tsamud yang melihat kejadian itu. Sebahagian daripada mereka mula mengakui kenabian Nabi Saleh. Salah seorang daripada mereka ialah seorang pemimpin kaum Tsamud yang bernama Junda bin Amru. Akan tetapi, sebahagian yang lain masih enggan beriman. Mereka tetap degil dan sombong.

Unta2
Ilustrasi
2. Anak Sapinya Nabi Ibrahim
Sapi1
Ilustrasi
“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaama". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal." Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan." (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).” (QS. Adz Dzariyat: 24-30)

3. Kambing Gibasnya Nabi Ismail
….Nabi Ibrahim yang dikatakan memiliki kekuatan 40 kali manusia biasa, dengan pisau yang tajam, maka menyembelih anaknya (Ismail) dan Allah melihat kepatuhan Ibrahim, maka Allah mengirimkan malaikat Jibril untuk menggantikan posisi Ismail dengan kambing gibasy yang gemuk, dengan sekejab saja, ternyata yang putus kepalanya adalah kepala kambing gibasy itu dan Ismailpun diselamatkan oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillaahi Hamd. Dari peristiwa itu telah menjadi syari’at ummat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam untuk melaksanakan ibadah qurban…
Kambing1
Ilustrasi
4.Sapinya Nabi Musa
…Tatkala Nabi Musa menyampaikan cara yg diwahyukan oleh Allah itu kpd kaumnya ia ditertawakan dan diejek krn akal mereka tidak dapat menerima bhw hal yg sedemikian itu boleh terjadi. Mereka lupa bhw Allah telah berkali-kali menunjukkan kekuasaan-Nya melalui mukjizat yg diberikan kpd Musa yg kadang kala bahkan lebih hebat dan lebih sukar utk diterima oleh akal manusia berbanding mukjizat yg mereka hadapi dlm peristiwa pembunuhan pewaris itu.
Berkata mereka kpd Musa secara mengejek: "Apakah dgn cara yg engkau usulkan itu, engkau bermaksud hendak menjadikan kami bahan ejekan dan tertawaan org? Akan tetapi kalau memang cara yg engkau usulkan itu adalah wahyu, maka cubalah tanya kpd Tuhanmu, sapi betina atau jantankah yg harus kami sembelih? Dan apakah sifat-sifatnya serta warna kulitnya agar kami tidak dapat salah memilih sapi yg harus kami sembelih?"
Musa menjawab: "Menurut petunjuk Allah, yg harus disembelih itu ialah sapi betina berwarna kuning tua, belum pernah dipakai utk membajak tanah atau mengairi tanaman tidak cacat dan tidak pula ada belangnya."
Kemudian dikirimkanlah org ke pelosok desa dan kampung-kampung mencari sapi yg dimaksudkan itu yg akhirnya diketemukannya pd seorg anak yatim piatu yg memiliki sapi itu sebagai satu-satunya harta peninggalan ayahnya serta menjadi satu-satunya sumber nafkah hidupnya. Ayah anak yatim itu adalah seorg fakir miskin yg soleh, ahli ibadah yg tekun yg pada saat mendekati waktu wafatnya, berdoalah kpd Allah memohon perlindungan bagi putera tunggalnya yg tidak dapat meninggalkan warisan apa-apa baginya selain seekor sapi itu. Maka berkat doa ayah yg soleh itu terjuallah sapi si anak yatim itu dgn harga yg berlipat ganda krn memenuhi syarat dan sifat-sifat yg diisyaratkan oleh Musa utk disembelih.
Setelah disembelih sapi yg dibeli dari anak yatim itu, diambillah lidahnya oleh Nabi Musa, lalu dipukulkannya pada tubuh mayat, yg seketika bangunlah ia hidup kembali dgn izin Allah, menceritakan kpd Nabi Musa dan para pengikutnya bagaimana ia telah dibunuh oleh saudara-saudara sepupunya sendiri.
Demikianlah mukjizat Allah yg kesekian kalinya diperlihatkan kpd Bani Israil yg keras kepala dan keras hati itu namun belum juga dapat menghilangkan sifat-sifat congkak dan membangkang mereka atau mengikis-habis bibit-bibit syirik dan kufur yg masih melekat pada dada dan hati mereka…

5.Ikan yang Memakan Nabi Yunus
…Kemudian Nabi Yunus AS menaiki kapal yang dipenuhi penumpang dan muatan. Ketika mereka berada di tengah-tengah lautan maka kepal itu miring dan hampir tenggelam, dimana mereka harus mengambil salah satu keputusan antara mereka tetap berada di kapal semuanya dengan resiko mengalami kebinasaan; atau membuang sebagian dari mereka agar kapal itu menjadi ringan dan menyelamatkan sisanya. Akhirnya mereka memilih jalan yang terakhir setelah menemui kesepakatan di antara mereka. Kemudian mereka melakukan pengundian dan sejumlah penumpang terkena undian tersebut termasuk di dalamnya Nabi Yunus AS, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, “… kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah untuk undian.” (Ash-Shaffat: 141).
Yakni ia termasuk dari orang-orang yang kalah dalam undian tersebut. Kemudian mereka pun melemparkannya ke laut, serta seekor ikan besar menelannya, akan tetapi tidak sampai mematahkan tulangnya dan merobek dagingnya.
Ketika Nabi Yunus AS berada di dalam perut ikan, maka dalam keadaan gelap (dalam perut ikan) ia berseru, “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.” (Al-Anbiya’: 87). Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada ikan itu supaya memuntahkan Nabi Yunus AS di daerah yang tandus.
Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan tersebut bagaikan anak burung yang baru keluar dari telur (baru menetas) karena saking lemahnya. Kemudian Allah Ta’ala mengasihinya dan menumbuhkan sebuah pohon dari jenis pohon labu baginya, dimana pohon itu meneduhinya, sehingga ia kuat kembali.
Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Yunus AS supaya kembali ke kaumnya, agar ia mengajari dan menyeru mereka, dan penduduk negeri itu memenuhi seruannya sebanyak seratus ribu orang atau lebih, dimana mereka beriman, sehingga Kami karuniakan kepada mereka keni’matan hidup sehingga batas waktu tertentu…

6.Khimarnya Nabi Uzair
Keledai
Ilustrasi
…Uzair bangun dari kematian yang dijalaninya selama seratus tahun. Matanya mulai memandang apa yang ada di sekelilingnya lalu ia melihat kuburan di sekitarnya. Ia mengingat-ingat bahawa ia telah tertidur. Ia kembali dari kebunnya ke desa lalu tertidur di kuburan itu. Inilah peristiwa yang dialaminya. Matahari bersiap-siap untuk tenggelam sementara ia masih tertidur di waktu Dzuhur. Uzair berkata dalam dirinya: Aku tertidur cukup lama. Barangkali sejak Dzuhur sampai Maghrib. Malaikat yang diutus oleh Allah s.w.t membangunkannya dan bertanya: "Berapa lama kamu tinggal di sini?"
Malaikat bertanya kepadanya: "Berapa jam engkau tidur?" Uzair menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari." Malaikat yang mulia itu berkata kepadanya: "Sebenarnya kamu tinggal di sini selama seratus tahun lamanya. " Engkau tidur selama seratus tahun. Allah s.w.t mematikanmu lalu menghidupkanmu agar engkau mengetahui jawapan dari pertanyaanmu ketika engkau merasa heran dari kebangkitan yang dialami oleh orang-orang yang mati. Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa sehingga tumbuhlah keimanan pada dirinya terhadap kekuasaan al-Khaliq (Sang Pencipta). Malaikat berkata sambil menunjuk makanan Uzair: "Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum berubah."
Uzair melihat buah tin itu lalu ia mendapatinya seperti semula di mana warnanya tidak berubah dan rasanya pun tidak berubah. Telah berlalu seratus tahun tetapi bagaimana mungkin makanan itu tidak berubah? Lalu Uzair melihat piring yang di situ ia memeras buah anggur dan meletakkan di dalamnya roti yang kering, dan ia mendapatinya seperti semula di mana minuman anggur itu masih layak untuk diminum dan roti pun masih tampak seperti semula, di mana kerasnya dan keringnya roti itu dapat dihilangkan ketika dicampur dengan perasan anggur. Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa, bagaimana mungkin seratus tahun terjadi sementara perasan anggur itu tetap seperti semula dan tidak berubah. Malaikat merasa bahawa seakan-akan Uzair masih belum percaya atas apa yang dikatakannya. kerana itu, malaikat menunjuk keldainya sambil berkata: "Dan lihatlah kepada keledaimu itu (yang telah menjadi tulang- belulang)."
Uzair pun melihat ke keldainya tetapi ia tidak mendapati kecuali ia tanah dari tulang-tulang keldainya. Malaikat berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin melihat bagaimana Allah s.w.t membangkitkan orang-orang yang mati? Lihatlah ke tanah yang di situ terletak keledaimu." Kemudian malaikat memanggil tulang-tulang keldai itu lalu atom-atom tanah itu memenuhi panggilan malaikat sehingga ia mulai berkumpul dan bergerak dari setiap arah lalu terbentuklah tulang-tulang. Malaikat memerintahkan otot-otot saraf daging untuk bersatu sehingga daging melekat pada tulang-tulang keldai. Sementara itu, Uzair memperhatikan semua proses itu. Akhirnya, terbentuklah tulang dan tumbuh di atasnya kulit dan rambut.
Alhasil, keldai itu kembali seperti semula setelah menjalani kematian. Malaikat memerintahkan agar roh keldai itu kembali kepadanya dan keldai pun bangkit dan berdiri. Ia mulai mengangkat ekornya dan bersuara. Uzair menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah s.w.t tersebut terjadi di depannya. Ia melihat bagaimana mukjizat Allah s.w.t yang berupa kebangkitan orang-orang yang mati setelah mereka menjadi tulang belulang dan tanah. Setelah melihat mukjizat yang terjadi di depannya, Uzair berkata: "Saya yakin bahawa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. "
Uzair bangkit dan menunggangi keldainya menuju desanya. Allah s.w.t berkehendak untuk menjadikan Uzair sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya kepada masyarakat dan mukjizat yang hidup yang menjadi saksi atas kebenaran kebangkitan dan hari kiamat. Uzair memasuki desanya pada waktu Maghrib. Ia tidak percaya melihat perubahan yang terjadi di desanya di mana rumah-rumah dan jalan-jalan sudah berubah, begitu juga manusia dan anak-anak yang ditemuinya. Tak seorang pun di situ yang mengenalinya. sebaliknya, ia pun tidak mengenali mereka. Uzair meninggalkan desanya saat beliau berusia empat puluh tahun dan kembali kepadanya dan usianya masih empat puluh tahun. Tetapi desanya sudah menjalani waktu seratus tahun sehingga rumah-rumah telah hancur dan jalan-jalan pun telah berubah dan wajah-wajah baru menghiasi tempat itu.

7.Semutnya Nabi Sulaiman

… Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) sehingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, “hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”
Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena mendengar perkataan semut itu. Katanya,
“Ya Rabbi, limpahkan kepadaku kurnia untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku; kurniakan padaku hingga boleh mengerjakan amal soleh yang Engkau redhai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang soleh.”
(An-Naml: 16-19)
Menurut sejumlah riwayat, pernah suatu hari Nabi Sulaiman as bertanya kepada seekor semut, “Wahai semut! Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari Allah dalam waktu satu tahun?”
“Sebesar biji gandum,” jawabnya.
Kemudian, Nabi Sulaiman memberi semut sebiji gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol. Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol untuk melihat nasib si semut. Namun, didapatinya si semut hanya memakan sebahagian biji gandum itu.
“Mengapa engkau hanya memakan sebahagian dan tidak menghabiskannya?” tanya Nabi Sulaiman.
“Dahulu aku bertawakal dan pasrah diri kepada Allah,” jawab si semut. “Dengan tawakal kepada-Nya aku yakin bahwa Dia tidak akan melupakanku. Ketika aku berpasrah kepadamu, aku tidak yakin apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya sehingga boleh memperoleh sebiji gandum lagi atau engkau akan lupa kepadaku. Karena itu, aku harus tinggalkan sebahagian sebagai bekal tahun berikutnya.”…

8.Burung Hud-Hud Nabi Sulaiman

Hud_hud
Ilustrasi
Pada suatu ketika, Nabi Sulaiman mengumpulkan dan memeriksa seluruh pengikut-pengikutnya baik dari kalangan manusia, jin dan binatang, termasuk burung-burung. Berdasarkan pemeriksaannya, Nabi tidak melihat burung hud-hud. Karena ketidakhadiran burung hud-hud tersebut, beliau berjanji akan mengazabnya dengan azab yang keras, atau bahkan menyembelihnya. Ternyata, tidak lama kemudian, burung hud-hud datang menghadap Nabi Sulaiman. Burung hud-hud menjelaskan perihal keterlambatannya karena mencari berita tentang adanya seorang wanita yang menjadi pemimpin suatu negara dan dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Atas berita yang dibawa oleh burung hud-hud tersebut, akhirnya Nabi Sulaiman mengunjungi kerajaan Saba yang dipimpin oleh ratu Balqis yang akhirnya masuk Islam dengan dakwah Nabi Sulaiman. Kisah tersebut diabadikan dalam Qur’an Surat An-Naml ayat 22-23.
Kisah tersebut menggambarkan burung hud-hud (sebagai anak buah) yang mempunyai kecerdasan dan kecemerlangan berpikir sehingga pengembaraannya dalam mencari makanan (nafkah) tidak semata untuk tujuan duniawi melainkan untuk penyebaran agama. Burung hud-hud, di antara waktunya, memanfaatkan kesempatan mencari berita dan kabar suatu kaum karena ia berkeinginan untuk menyampaikan risalah Islam kepada mereka. Melalui presentasi burung hud-hud yang gemilang serta keberanian dalam mengemukakan uzur (keterlambatan), Nabi Sulaiman dapat mengajak kaum Saba untuk mentauhidkan Allah.

9.Untanya Nabi Muhammad Saw

Ketika itu kami bersama Nabi besar Muhammad Saw tengah berada dalam sebuah peperangan. Tiba-tiba datang seekor unta mendekati beliau, lalu untu tersebut berbicara, "Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulan (pemilik unta tersebut) telah memanfaatkan tenagaku dari semenjak muda hinga usiaku telah tua seperti sekarang ini. Kini ia malah hendak menyembelihku. Aku berlindung kepadamu dari keinginan si fulan yang hendak menyembelihku."
Mendengar pengaduan sang unta, Rasulullah Saw memanggil sang pemilik unta dan hendak membeli unta tersebut dari pemiliknya. Orang itu malah memberikan unta tersebut kepada beliau.. Unta itu pun dibebaskan oleh Nabi kami Muhammad Saw.
Juga ketika kami tengah bersama Muhammad Saw, tiba-tiba datang seorang Arab pedalaman sambil menuntun untanya. Arab baduy tersebut meminta perlindungan karena tangannya hendak dipotong, akibat kesaksian palsu beberapa orang yang berkata bohong. Kemudian unta itu berbicara dengan Nabi kami Muhammad Saw, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang ini tidak bersalah. Para saksi inilah yang telah memberikan pengakuan palsu karena mereka telah dipaksa. Sebenarnya pencuriku adalah seorang Yahudi."


10. Anjingya Ashabul Kahfi
Anjing2
Ilustrasi
Anjing tersebut berwarna kuning, di surga bentuknya berubah menjadi kambing gibas, ia bernama Qithmir, ada yang mengatakan bernama Tawarum dan ada yang mengatakan bernama Huban. (Berbagai Sumber)

credit to : http://salmanfiddin.wordpress.com/2010/06/07/10-binatang-yang-masuk-syurga/



ALLAH mengajar wali melalui anjing

Suatu hari, seorang wali yang dikenali sebagai Ba Yazid atau Abu Yazid sedang jalan-jalan di satu lorong. Tiba-tiba seekor anjing menghampirinya. Oleh kerana takut jubahnya tersentuh kulit anjing itu, maka Abu Yazid menarik pakaiannya ke atas.
Tiba-tiba anjing itu bersuara seperti suara manusia, “Kalau kulit aku kering, terkena kulitku, tuan tidak perlu mencuci pakaian tuan, tapi kalaulah kulit aku basah, tuan boleh menyamak pakaian tuan itu. Tetapi sifat benci yang ada di dalam diri tuan itu tidak boleh dicuci walaupun dengan tujuh batang sungai sekalipun. Dosa batin itu payah untuk dicuci.”

Abu Yazid berkata, “Wahai anjing,kamu ini sangat bijak. Marilah tinggal dengan aku seketika.”
“Tidak, kita berdua tidak boleh tinggal bersama kerana aku ini dihina manusia sedangkan tuan dipuji oleh dunia.Tambahan pula aku tidak menyimpan makanan untuk esok, sedangkan tuan menyimpan makanan untuk setahun,” jawab anjing itu.
Mendengarkan kata-kata anjing Abu Yazid berbisik sendirian: ” Kalaulah dengan seekor anjing pun tidak sudi bersamaku, apakah aku layak untuk menghampiri Tuhan dan duduk di `majlis-Nya’? Puji-pujian bagi Tuhan yang menghinakan diriku dan mengajar manusia melalui perkara-perkara yang kecil.”

credit to : http://nasbunnuraini.wordpress.com/2008/10/12/allah-mengajar-wali-melalui-anjing/



Semua makhluk ALLAH bertasbih

Semua makhluk Allah berzikir dan bertasbih (subhanallah) mengingatinya.
Al-Israa [44] Langit yang tujuh dan bumi serta sekalian makhluk yang ada padanya, sentiasa mengucap tasbih bagi Allah dan tiada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya; akan tetapi kamu tidak faham akan tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyabar, lagi Maha Pengampun.

Semut dan katak juga berzikir kepada Allah. Dari Ibn Abbas bahawa nabi SAW telah melarang daripada membunuh 4 jenis binatang

1.semut

 







2. lebah

 









3. belatuk

 









4. nuri.

 







Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Dari Rasulullah s.a.w: Sesungguhnya pernah seekor semut menggigit salah seorang Nabi lalu Nabi tersebut menyuruh supaya membakar sarang semut tersebut, tetapi Allah menurunkan wahyu kepadanya: Apakah hanya gara-gara seekor semut menggigitmu lantas kamu akan binasakan satu umat yang selalu membaca tasbih.
 
Rasulullah (sallallahu alayhi wasallam) said : “Its croaking is Tasbeeh. Narrated by An-Nas’ai. (suara katak itu tasbih, memuji Allah, Riwayat An-Nasai). Hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Umar “Janganlah kamu membunuh katak kerana bunyi menguaknya adalah tasbih”. Manakala hadis daripada Anas bin Malik pula “Kamu jangan membunuh katak kerana ia pernah melalui (melintasi) di atas api Ibrahim serta membawa air di dalam mulutnya dan menyemburkannya ke atas api”. 

Dalam hadis disebut binatang yang tidak bertasbih memuji Allah akan menjadi buruan manusia, manakala pokok yang tidak bertasbih akan menjadi kering.
akan tetapi kamu tidak faham akan tasbih mereka.” . Hanya Nabi Sulaiman yang diberikan ilmu untuk memahami bahasa binatang.
An-Naml [16] Dan Nabi Sulaiman mewarisi (pangkat kenabian dan kerajaan) Nabi Daud dan (setelah itu) Nabi Sulaiman berkata: Wahai umat manusia, kami telah diajar mengerti bahasa pertuturan burung dan kami telah diberikan serba sedikit dari tiap-tiap sesuatu (yang diperlukan); sesungguhnya yang demikian ini adalah limpah kurnia (dari Allah) yang jelas nyata.
Malah anjing juga beriman kepada Allah dan menjadi pembela sahabat Nabi. Anjing juga digunakan oleh Allah untuk menasihati seorang wali. Bacalah:

Kiamat tidak akan berlaku selagi ada orang zikir, tasbih dan sebut nama Allah. Tidak berlaku kiamat sebelum Allah tamatkan perkhidmatan orang Islam. Allah buat dunia ini bulat supaya setiap masa (24 jam) ada sahaja orang beribadat dan mengingatinya. Sebab itulah waktu solat,puasa dan raya tidak sama di semua tempat. Dunia tidak boleh kosong dari hubungan dengan Allah. Kita (umat Islam) ini penawar kepada dunia. Selama mana kita patuh pada Allah, selama itulah dunia bertahan. Bila dekat kiamat, Allah matikan semua orang Islam, cabut Al-Quran dari hati orang Islam.
“Kiamat tidak akan berlaku selagi masih ada orang yang menyebut perkataan “Allah, Allah.” (Hadith Riwayat Imam Muslim)

credit to : http://nasbunnuraini.wordpress.com/2008/10/12/semua-makhluk-allah-bertasbih/



Sejarah Tarekat Al-Ahmadiyyah

PENGASAS
Nama lengkap Haji Muhammad Said bin Haji Muhammad Jamaluddin bin Haji Idris. Dikenali juga dengan panggilan al-Syaikh Muhammad Said al-Linggi al-Jawi.
Datuknya, Haji Idris adalah anak kepada Hajjah Rahimah binti Khatib Musa bin ‘Amaluddin bin Awaluddin @ Dato’ Awal bin Faqih @ Daeng Abdul Malik adalah seorang alim yang salih lagi keramat. Hampir separuh dari usianya dihabiskan di kota ilmu Makkah kerana menuntut ilmu. Haji Idris berketurunan campuran Minangkabau-Bugis Linggi. Ini adalah kerana isteri Khatib Musa yang bernama Zalikha adalah anak seorang pembesar di Kampung Semabuk, Minangkabau. Manakala Dato’ Awaluddin pula disebut-sebut sebagai peneroka daerah Linggi(1783) di Negeri Sembilan.
Satu sumber lain mengatakan nasab sebalah datuk bapanya sampai ke Saidina Abdullah bin Abbas, sepupu Rasulullah s.a.w. Dikatakan demikian kerana suami Hajjah Rahimah, iaitu Haji Abdul Mu’min Linggi bin Syeikh Muhammad Nakhoda Minangkabau bin Ahmad bin Umar bin Saleh bin Abdullah adalah berasal dari Hadramaut.
Bapanya sendiri, Haji Jamaluddin (1835-1888) adalah seorang tokoh ulama’ Melayu Negeri Sembilan yang pernah diberi kepercayaan mengajar di Masjid al-Haram semasa bermukim di kotaMakkah. Dia terkenal zahid, berpendirian memada ( qana'ah ) dan dikurniakan pelbagai karamah. Diceritakan pada hari kematiannya, dia tidak meninggalkan sebarang wang walau sesen pun!
Ibunya, Hajjah Safiah binti Haji Muhammad Saleh al-Fatani adalah seorang Qurra’ yang terkenal elok bacaanya lagi penyantun. Pernah menjadi guru Qira’at al-Quran baik semasa tinggal di Makkah mahupun ketika berada di Patani. Murid-muridnya tidak terbilang kerana terlalu ramai.
Manakala datuk sebelah ibunya, Haji Muhammad Saleh al-Fatani yang masyhur keramat itu adalah seorang guru pondok yang terulung pada zamannya. Murid-muridnya tidak kurang 500 orang pada satu-satu masa. Haji Muhammad Saleh berkahwin dengan Hajjah Mariam, juga terkenal dengan kesalihannya. Bapa Hajjah Mariam, Syaikh Abdul Rashid al-Fatani pula adalah seorang tokoh ulama’ yang termasyhur pada zamannya, dianugerahi Allah dengan beberapa banyak keistemewaan yang tersendiri.
Ringkasnya, Muahmmad Said lahir di tengah-tengah rumpun keluarga alim ulama’ yang terkemuka dan alim turun-temurun.

Kelahirannya:
Muhammad Said dilahirkan di perkampungan Syi’b Ali Makkah pada hari Sabtu yang keempat atau yang ketiga daripada bulan Sya’ban tahun 1292 yang bersamaan dengan 25 atau 18 September 1875.
Dipelihara ibu dan neneknya(Hajjah Mariam) . Ketika itu bapanya sedang berkhidmat di Tanah Jawi.

Zaman Remajanya:
Pada tahun 1882, ketika berusia 7 tahun, Muhammad Said dibawa pulang ke Patani, tanah tumpah darah ibunya. Beliau dibesarkan disana sehinggalah umurnya meningkat 12 tahun.
Muhammad Said sungguh bertuah kerana ibunya seorang yang fasih dalam bidang qiraat al-quran. Ibu yang salihah inilah yang mendidik dan membentuk peribadinya.Lantaran itu tidak hairanlah jika beliau tergolong sebagai seorang kanak-kanak yang sangat elok akhlaknya lagi cerdas pula akalnya.

Guru-guru Awalnya:
Pada tahun 1887, barulah beliau dihantar mengaji di luar rumah. Empat orang guru awalnya ialah Syaikh Zainal Abidin bin Muhammad al-Fatani(Tuan Minal), Haji Awang (Tuan Semela atau Dato’ Semela), Dato’ Nahu dan Syaikh Muhammad Nuh yang berasal dari Negeri Kedah. Beliau mempelajari ilmu-ilmu Fiqh, Usuluddin, Tasawwuf, Nahu dan macam-macam ilmu lagi. Dikecualikan Tuan Minal, ketiga-tiga orang guru yang akhir itu adalah bekas murid datuknya, Syaikh Abdul Rashid al-Fatani.
Muhammad Said adalah seorang pelajar yang bercita-cita tinggi, tekun belajar, malah pernah tidak tidur malam sampai terbit fajar kerana tidak menyedari matahari telah naik, bahkan ada ketika-ketika mengalir kedua matanya akan darah daripada terlampau banyak menilik kepada kitab-kitab.
Setahun kemudian(1888), bapanya meninggal dunia semasa berusia 54 tahun(Hijri). dan dikebumikan di tanah perkuburan Linggi, Negeri Sembilan.

Ke Makkah:
Pada tahun 1892, ketika berumur 17 tahun, Muhammad Said belayar ke kota ilmu Makkah bertujuan mendalami pengajiannya. Antara puluhan gurunya tersenarailah nama-nama seperti berikut:-
  1. Syaikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Makki
  2. Syaikh Muhammad Nawawi al-Batani
  3. Syaikh Abi Bakr Syata
  4. Syaikh Ahmad al-Manshawi
  5. Syaikh Umar al-Shami
  6. Syaikh Muhammad Said bin Muhammad Babasil (Mufti Shafi’i)
  7. Syaikh Abdul karim al-Daghastani
  8. Syaikh Muhammad bin Yusuf al-Khayyat
  9. Syaikh Umar bin Abi Bakr Bajunid
  10. Syaikh Muhammad Said bin Muhammad al-Yamani
  11. Syaikh Ahmad Khatib bin Abdul Latif Minangkabau
  12. Syaikh Zainuddin Sumbawa
  13. Syaikh Wan Muhammad Ali Kutan
  14. Syeikh Wan Ahmad bin Muhammad Zain Patani

Ke Madinah:
Muhammad Said termasuk di kalangan penuntut yang gigih dan bersemangat waja. Pernah bermusafir secara berjalan kaki ke Madinah kerana menziarahi makam Rasulullah(sesudah bermimpi menemui baginda). Semasa berada di Madinah beliau berpeluang berguru dengan Sayyid Ja’far al-Barzanji, Mufti Shafi’i.

Ke Mesir:
Kemudian meneruskan perjalanan ke Bait al-Maqdis dan akhirnya ke negara Mesir melanjutkan ilmu tentang selok-belok ilmu fiqh empat mazhab. Disana beliau mendalami ilmu-ilmu syara’, naql dan aqal. Antara lainnya berguru dengan Syaikh al-Jami’ al-Azhar iaitu Syaikh Shamsuddin al-Anbani dan dengan Syaikh Ahmad al-Rifa’I al-Malikki, iaitu sebesar-besar ulama’ Mazhab Malaiki di dalam Azhar zaman itu(1896).

Pulang Ke Makkah:
Selanjutnya beliau pulang semula ke Makkah. Belajar ilmu tarikat dengan Syaikh Muhammad bin Ahmad al-Dandarawi(meninggal dunia di Madinah pada 19 Februari 1909). Akhir sekali Muhammad Said diberi ijazah tariqat Ahmadiyah, iaitu pada hujung tahun 1318 Hijrah(bersamaan pertengahan April 1901).
Alhasilnya, guru Muhammad Said berjumlah 50 orang lebih. Beliau diketahui alim dalam ilmu-ilmu alat, Usuluddin, Fiqh empat mazhab; juga ilmu ruhani, Hikmat, Falsafah, al-Quran dan sebagainya.

Sahabat-sahabatnya:
Antara sahabat-sahabat seperguruan termasuk Tuan Mukhtar Bogor, Tuan Husain Kedah, Pak Wan Sulaiman Kedah, Haji Abdullah Pak Him Seberang Perai, Syaikh Uthman bin Abdul Wahhab Sarawak (meninggal 29 Julai 1921), Sidi Muhammad al-Azhari Makkah dan ramai lagi.

Pulang Ke Tanahair:
Sekitar tahun 1320 H/1902 M, beliau pulang ke Negeri Sembilan lalu menetap di Ampangan, Seremban. Mengajar ilmu-ilmu agama, juga zikir tarikat Ahmadiyah kerana tokoh sufi ini telah dilantik menjadi khalifah atau wakil peribadi Syaikh Muhammad al-Dandarawi di Kepulauan Melayu.
Di samping itu, beliau begitu berani cuba mengikiskan perbuatan bid’ah, pegangan khurafat dan amalan yang didapati bertentangan dengan syariat yang banyak bersarang dalam masyarakat. Pada peringkat awalnya tindakan Haji Muhammad Said itu ditentang hebat oleh orang-orang Islam sendiri. Namun berkat kesabarannya pemimpin tarikat ini akhirnya dapat mengumpul ramai pengikut setia.
Selain bergiat di Negeri Sembilan, beliau juga banyak merantau sambil menyebarkan ilmu-ilmu keislaman, khususnya ilmu sufi dan kerohanian. Antaranya ke negeri Kedah, Pahang, Johor, Singapura, Indo China(Saigon), Siam (Ayuthia) dan Kelantan.

Di Kelantan:
Ketika Sheikh Muhammad Said tiba di Kota Bharu pada tahun 1905, beliau dapati Sidi Muhammad al-Azhari, rakan seperguruannya telah pun mengembang ajaran tarikat di sekitar Kota Bharu, termasuk di Pulau Kerbau, Kampung Laut dan di Langgar.
Walaupun seguru, pemahaman dan pendekatan mereka berdua banyak berbeza. Sheikh Muhammad Said menurunkan ilmunya kepada semua lapisan murid tanpa mengira peringkat umur, baik golongan atasan mahupun bawahan, lelaki dan perempuan, orang kebanyakan atau terpelajar. Seiring dengan itu beliau juga mengedarkan karya terjemahannya, Risalat al-Fawa’id sebagai teks panduan. Perselisihan mereka jelas ketara bilamana banyak kalimat dan pengertian ayat di dalan risalat al-Fawa’id telah dipinda atau dipadam terus kemudiannya oleh Sidi Muhammad al-Azhari.
Berlainan dengan cara penyampaian Sidi Muhammad al-Azhari, kaedah pengajaran Sheikh Muhammad Said terlalu cepat sehingga menimbulkan rasa majdhub(semacam mabuk) di kalangan pengikut-pengikutnya. Sebab itu ia ditentang keras oleh sebahagian besar ulama’ Kelantan pada zaman itu, kecuali Tok Wali Haji Ismail Lundang Paku, anak-anak Tuan Tabal dan segelintir ulama’ yang lain. Kemuncaknya dibawa ke pengetahuan Sultan yang kemudiannya mengemukakan masalah ini kepada Syaikh Wan Ahmad al-Fatani sebagaimana yang telah disebut pada awal tulisan ini.
Dan seperti yang diharap-harapkan oleh Raja Kelantan, Syaikh Wan Ahmad memberi jawapan yang panjang lebar bertarikh 5 Safar 1324 (Bersamaan 30 Mac 1906).
Selama berada di Kota Bharu, beliau tinggal di rumah Haji Awang Alim, bapa mertuanya. Sheikh Haji Muhammad Said telah berkahwin dengan Hajjah Safiah binti Haji Awang semasa masih berada di Tanah suci lagi. Ketika itu Hajjah Safiah sudah pun janda, berikutan kematian suami pertamanya di Makkah, iaitu Haji Yusuf bin Haji Puteh.

Anak-anaknya:
Sepanjang hayatnya Sheikh Haji Muhammad Said disebut-sebut berkahwin sembilan kali dan dikurniakan 32 orang anak. Salah seorang isterinya ialah Siti Zubaidah binti Haji Said Rembau.
Berikut disenaraikan anak-anaknya yang agak terkenal:

1.Sheikh Haji Abdullah(1905-1956), Kampung Gedung Lalang, Ampangan, Seremban. Anak sulung yang mengambil alih tugas khalifah Tarikat Ahmadiyah selepas kematiannya.

2. Sheikh Haji Ahmad(6 Apri 1910-7 Januari 1964). Khalifah yang kedua selepas Sheikh Haji Abdullah. Pengasas Pondok Rasah(1935) dan Mufti Negeri Sembilan yang pertama (1950).

3. Sheikh Haji Abdul Rashid, Teluk Kurau, Singapura. Khalifah yang ketiga selepas Sheikh Haji Abdullah dan Sheikh Haji Ahmad. Sangat dihormati dan disegani orang-orang Melayu Singapura.

4. Sheikh Haji Mansor,Ampangan,Seremban(meniggal 1981)

5. Sheikh Haji Muhammad Nor(meninggal 1981)

6. Sheikh Haji Muhammad Hamid

7.Sheikh Haji Ibrahim(dengan isterinya Hajjah Wan Safiah Kota Bharu) (Maaf Tiada Gambar)


HajiMahadi.jpg8. Haji Mahadi(1914-20 Februari 1983), TamanMaluri,Kampung Pandan.Kuala Lumpur.

Peribadinya:
Sheikh Haji Muhammad Said adalah seorang tokoh ulama’ yang berperibadi sederhana. Tidak inginkan kemegahan dan kesenangan hidup. Bersifat zahid, qana’ah, pemaaf, sabar, taqwa, tawadhu’, pemalu, pemurah, wara’, kuat beramal dan berkhalwat. Dianggap sebagai seorang wali Allah dan doanya makbul.
Beliau suka menolong orang yang dalam kesusahan. Memandang makhluk-makhluk lain dengan penuh timbang rasa dan kasih-sayang. Semenjak menuntut ilmu di Makkah dan di Mesir lagi telah terzahir kelebihan-kelebihan wara’, salih serta keramatnya.
Sebagai seorang ulama’ yang amat dihormati dan dikenali di Negeri Sembilan, beliau sangat dikasihi Tuanku Muhammad,Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan (mangkat 1 ogos 1933) dan amat disayangi Dato’ Kelana Ma’mur(1889-1945).

Karya Tulisannya:
Walaupun Sheikh Haji Muhammad Said ada menghasilkan beberapa banyak karangan sendiri juga terjemahan, kebanyakannya belum dicetak dan sukar diperolehi. Antara yang sudah dapat dikesan adalah seperti berikut:
1. Syarh Kunuz al-Jawahir al-Nuaniyyat fi Qawa’id al-Tarikat al-Shadhilliyah. Disebut juga Risalat al-Fawa’id atau Rasai’l Jawiyyah. Selesai terjemah pada akhir Rabiulawal 1323 (3 Jun 1905). Membicarakan keistemewaan Sidi Ahmad bin Idris dan cerita-cerita yang bersangkutan dengan ajarannya, termasuk cara beramal dan pelbagai faedah lainnya. Tercap di tepi al-Ahzab al-Irfaniyyah.
2. al-Ahzab al-Irfaniyyat wa al-Awrad al-Nuraniyyah. Siap ditulis di Bandar Singapura pada 15 Rabiulawal 1323(18 Jun 1905). Berukuran 18 ½ x14 sentimeter dan tebalnya 200 muka. Mengandungi himpunan doa dan hizb.
3.Kashf al-Ghiba an Haqiqat al-Riba.
4.Sullam al-Ta’rif ila ‘Ilm al-Tasrif(ilmu sarf)
5.Risalah Fath(juga mengenai ilmu Sarf).
6.al-Kashf wa al-Tanfis an Ashab Sidi Ahmad bin Idris.
7. Makalah Kaifiat mengerjakan Tarawih 10 rakaat.
8.Perjalanan mendirikan Jumaat.
9.Wazifah-wazifah bagi orang yang salik pada permulaan suluknya.
10.Manuskrip syair arab tanpa tajuk, sepanjang 142 baris yang ditulisnya di Tanah Melayu. Mengupas tentang kesesatan Kaum Wahabi dan kekarutan mereka.

Meninggal Dunia:
Ajalnya tiba pada malam Ahad, 12 Rabiulawal 1345 bersamaan 18/19 September 1926 ketika berusia 53 tahun (Hijriyah). Lebih 5000 orang mengiringi jenazahnya, termasuk Tuanku Muhammad, Yang Dipertuan Besar Negari Sembilan.Dikebumikan di tanah perkuburan Islam Ampangan, iaitu sebuah kawasan berbukit di Bandar Seremban.
Sebagai mengenang jasa baktinya maka Sekolah Ugama Menengah Tinggi Negeri Sembilan(ditubuh 1959) yang mulai 1977 diambil alih pentadbirannya oleh Kementerian Pendidikan dinamakan sempena namanya: SMKA Sheikh Haji Mohd Said, Seremban (SHAMS ).



 
powered by Blogger | For Blogservices